Selasa, 22 Februari 2011

why

Rasa was-was yang tidak berhenti.

Rabu, 27 Januari 2010

think fast moving quickly

Dalam 2 hari ini aku selalu memotivasi diri dengan kata-kata mutiara yang aku buat sendiri... yaitu think fast moving quickly...
senin pagi 08.00 aku sudah di klampok, jam 14.00 aku di pwt, jam 18.00 aku sudah di Jogja, jam 02.00 hari selasa aku sudah di pwt lagi, dilanjut jam 08.00 aku berangkat ke wonosobo 10.00 dapat order sekitar 50 jta plus dapet new bisnis yaitu jualan krupuk salak.... (hasil karya dari orang kreatif wonosobo berdasarkan hasil coba2 selama 2 tahun ) jam 21.00 akhirnya aku terkapar di sebuah hotel di wonosobo....
07.00 aku berangkat ke kebumen... dari wonosobo lewat waduk wadas lintang dengan menempuh medan yang sangat menegangkan... di kebumen aku dapat order sekitar 12jta...
dan sekarang aku dirumah nulis blog ini lagi setelah aku lama vacum ga nulis...
(sambil berpikir aku sudah think fast moving quickly lom ya...????)

Minggu, 15 November 2009

Proxeronine menambah angka harapan hidup manusia

PROXERONINE adalah zat yg selama ini dicari para ilmuwan bidang kesehatan & di temukan dalam buah Noni asal Tahiti. Zat tersebut berhasil merevitalisasi & meregenerasi Sel yang telah mati hingga berfungsi lagi.

Dengan ditemukannya PROXERONINE maka angka harapan hidup manusia jadi bertambah. Berbagai penyakit akibat rusaknya/matinya sel pada organ tertentu bisa di revitalisasi & diregenerasi demikian penjelasan Dr.dr. Amarullah Specialis Syaraf Naturophaty dan Internist Jebolan Amerika. Diabetes Akibat rusaknya pankreas dimana pankreas tidak berhasil memproduksi insulin yang cukup menyebabkan kadar gula di dalam darah naik dan tidak terserap oleh Sel di dalam tubuh
Pankreas rusak akibat Sel2 penyusunya banyak yg mati, PROXERONINE yg di hasilkan Noni Tahiti akan merevitalisasi & meregenerasi Sel2 penyusun Pankreas hingga pulih kembali & menghasilkan insulin yg cukup utk menormalkan kadar gula dalam darah. Jadi pengobatan dng Noni Tahiti ini Sungguh menyelesaikan akar masalah Penyakit secara Sistemik dlm organ tubuh kita, Jadi tidak hanya sekedar mengobati gejalanya Saja. Demikian hingga Harapan hidup Penderita Diabetes bisa lebih Panjang

Kanker Ganas di sebabkan adanya pembelahan sel yang tidak terkontrol. PROXERONINE yg di hasilkan Noni Tahiti Mampu mengontrol Pembelahan Sel secara sempurna sehingga mampu membunuh sel kanker serta menghentikan penyebarannya.Cara antisipatif yg paling efektif Mencegah Kanker adalah dengan mengkonsumsi Tahitian Noni Juice. Jus ini kaya akan kandungan PROXERONINE dan antioksidan yang terbukti mampu memproteksi radikal bebas serta meningkatkan metabolisme tubuh, kata Dr.Amarullah Minum obat bila sakit, ibarat menggali sumur bila haus. Artinya, sudah terlambat. Nasehat Dr Amarullah H. Siregar, DIHom,DNMed,Msc,PhD pada Masyarakat.

Ibu Agian Isna Nauli merupakan korban mal praktek di sebuah rumah sakit di Jakarta. Terjadinya kasus mal praktek itu menyebabkan 86% otak dari Ibu Agian mengalami kerusakan parah. Suami korban, Hasan Kusuma, sempat mengajukan permohonan euthanasia atau suntik mati untuk istrinya kepada DPR RI karena harapan hidup Ibu Agian amat kecil dan biaya perawatan yang sangat mahal. Menurut cerita Hasan, kondisi kesehatan istrinya kini terus membaik tak lain karena Ibu Agian mengkonsumsi Tahitian Noni Juice. Dulu Ibu Agian harus menelan sekitar 46 jenis obat sehari yang harganya Rp 1 jutaan. Berkat Tahitian Noni Juice, konsumsi obat berangsur berkurang hingga tinggal 3 jenis sehari. Kesehatannya berangsur pulih, harapan hidupnya kembali hadir. Tentu ini perlu disyukuri sebagai Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

Ricky Lomanto penderita kanker nasopharing, sejenis kanker di belakang hidung bersyukur telah bertemu dengan Juice Noni Tahiti, setelah konsumsi Tahitian Noni Juice kanker saya hilang, dokter saya di singapore pun terkejut sebab hasil CT Scan menunjukan clear,katanya senang. Akhmad Syakir yang kehilangan 1/3 dari otaknya akibat kecelakaan fatal, Juga telah di vonis dokter di singapore bakal lumpuh selamanya Setelah rutin mengkonsumsi Tahitian Noni Juice kini sdh bisa bercanda dengan adik-adiknya, Ia juga sudah bisa berkonsentrasi lagi.Tahitian Noni Juice kini telah tersedia di Indonesia dan di jual secara online melalui website jhnpwt.blogspot.com. Tahitian Noni Juice telah meraih penghargaan dari WHO badan dunia PBB bidang kesehatan, penghargaan tersebut diberikan berdasarkan perusahaan dengan tanggung jawab sosial dengan pendekatan revolusioner terhadap peningkatan akan ekonomi, kesehatan, pengaruh sosial, dan kualitas hidup didalam komunitas di seluruh penjuru dunia! “Annual ICCC Conference, February 11, 2004 ” Selain itu Tahitian Noni Juice juga mengantongi berbagi sertifikat Internasional, BPOM, sertifikat Halal juga 27 Patent diari seluruh dunia karena khasiatnya. Penjualan Secara Online di lakukan untuk memudahkan pembeli, dengan mengunjungi www.tahitiannonijuiceindonesia.com pembeli bisa order secara online, juga pembayaran secara online dengan kartu kredit dan Tahitian Noni Juice akan di antar ke rumah pemesan di manapun berada. Dengan beredarnya Tahitian Noni di indonesia, Masyarakat Indonesia Juga bisa secara online mendaftarkan diri sebagai distributor untuk kota-kota dimana mereka tinggal, bahkan anda juga bisa mendapatkan website serupa untuk menerima order secara online juga.

Kamis, 27 Agustus 2009

berita dario Trubus On Line

Source : http://www.trubus-online.co.id/

Mengkudu: Fakta Ilmiah & Empiris
Oleh trubusid_admindb
Selasa, September 01, 2009 19:00:42

JULUKAN SI BURUK RUPA DAN AROMA TAK SEDAP MELEKAT PADA MENGKUDU. NAMUN, BUAH ITU SECARA EMPIRIS DAN ILMIAH TERBUKTI SAHIH MENGATASI DIABETES MELLITUS, HIPERTENSI, LUPUS, JANTUNG KORONER, KANKER SERVIKS, DAN PENYAKIT MEMATIKAN LAIN.

Bulatan merah muda berdiameter 2 cm di lengan kanan menjadi sinyal maut bagi Ruthia Magdalena. Dalam 3 hari bulatan menyebar ke telapak kaki, betis, paha, dan tangan. Bila bulatan tersentuh sedikit saja, Ruthia merasa nyeri bukan main. Pada saat bersamaan perempuan 21 tahun itu sariawan di mulut dan-maaf-vagina. Dokter menganalisis hasil tes darah, memeriksa intensif, lalu mendiagnosis Ruthia positif lupus erythematosus.

Sayang, bukti rekam medis Ruthia Magdalena digunakan untuk mengklaim asuransi. Data antidouble stranded DNA-kadar normal 200 IU/ml-pun ia lupa. Indikasi penyakit lupus lain adalah antinuclear AB positif dan laju endap darah lebih dari 15 mm/jam. Terhadap diagnosis itu Ruthia sangat terpukul. Harap mafhum, ia baru saja tamat kuliah dan sebulan bekerja. Bulatan merah muda itu merenggut kebahagiaannya.

Apalagi penyakit yang ditemukan pada 1851 itu belum dapat disembuhkan. 'Nanti Ruthia minum obat dalam jangka panjang ya. Penyakit ini tak dapat disembuhkan, tapi dapat dikendalikan,' kata dokter sebagaimana ditirukan Ruthia.
Menyebar

Untuk mengatasi srigala merah (bahasa Yunani: lupus = srigala, erythematosus = merah) ia mengkonsumsi 3 jenis obat. Salah satu di antaranya adalah steroid. Dua bulan berselang, rambutnya rontok sehingga ia menghentikan konsumsi obat-obatan. Celakanya bulatan merah muda kian menyebar. Sariawan bernanah juga tak kunjung sembuh. Berkemih saat paling menyakitkan karena terasa sangat perih.

Pada 1 Desember 2006-persis 6 bulan setelah diagnosis lupus-Ruthia mengkonsumsi 30 ml jus buah mengkudu setiap 2 jam. Minum pertama pada pukul 06.00 dan berakhir pada pukul 21.00. Efek pertama yang dirasakan adalah hilang insomnia alias gangguan sulit tidur.

Perubahan lain, sariawan bernanah di mulut dan kelamin juga kering tanpa bekas pada hari ke-4. Ia terus mengkonsumsi jus buah kerabat kopi itu. Dosisnya tetap: 30 ml, tetapi per 3 jam sekali. Pada hari ke-28, bulatan merah muda hilang sama sekali. Moonface alias berwajah bulat seperti rembulan, salah satu ciri penderita lupus, juga menghilang. Ia memang belum memeriksakan diri ke dokter. Namun, hingga wawancara berlangsung pada 28 Juli 2009 ia tak pernah merasakan gejala serangan lupus. Artinya, sudah 2 tahun sejak konsumsi jus mengkudu, ruam merah di permukaan kulit, nyeri sendi, moonface, dan sariawan hilang sama sekali.

Kisah Zuraidah di Cibinong, Jawa Barat, yang menderita hipertensi lain lagi. Tekanan darah perempuan 53 tahun itu menjulang: 190/90 mmHg-tekanan normal 120/90 mmHg. Empat tahun lamanya ia menghadapi hipertensi. Jika kambuh, 'Tegang di leher, saya pusing sekali,' kata Zuraidah.

Pada awal 2008, ia mengkonsumsi jus mengkudu pemberian kerabatnya. Dosisnya 30 ml 3 kali sehari. Dua bulan rutin mengkonsumsi jus mengkudu, tekanan darah Zuraidah kembali normal. Hasil pengecekan terakhir pada Agustus 2009, tekanan darah Zuraidah 120/90 mmHg.
Jenis sama

Zuraidah dan Ruthia Magdalena memiliki persamaan: terbebas dari penyakit maut setelah mengkonsumsi jus mengkudu. Mereka hingga kini juga tetap minum olahan buah mengkudu untuk menjaga kesehatan. Perbedaannya adalah Ruthia mengkonsumsi jus noni dari Polinesia Perancis, Pasifik Selatan. Sejak 2 tahun silam, ekstrak mengkudu dari mancanegara itu beredar di Indonesia. Sedangkan Zuraidah mengkonsumsi mengkudu lokal dari Pulau Jawa. Namun, spesies keduanya-mengkudu dari Polinesia dan Jawa-sama, yakni Morinda citrifolia. Menurut Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, guru besar Farmasi Universitas Indonesia, jenis senyawa aktif mengkudu dari Polinesia dan Indonesia sama karena berasal dari spesies yang sama. Seandainya mutu salah satu jus mengkudu itu lebih tinggi, karena cara olah yang berbeda. Itu persis pendapat Endjo Djuhariya, periset mengkudu di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro), di Bogor, Jawa Barat.

Yang pasti 2 tahun terakhir olahan mengkudu banyak membantu proses penyembuhan pasien beragam penyakit. Komoditas itu sebetulnya bukan herbal baru lantaran pernah tren pada awal 2003. Jika kini pasien ramai menggunakan buah anggota famili Rubiaceae itu, lantaran banyak pasien setelah konsumsi mengkudu kondisinya kian membaik. .

Herbal warisan nenek moyang itu digunakan secara turun-temurun-lebih dari 3 generasi seperti syarat WHO-untuk mengatasi beragam penyakit. Artinya, dari sisi toksisitas, mengkudu sangat aman dikonsumsi. Prof Dr Elin Yulinah Sukandar dan Rini Hendriani MSi, masing-masing guru besar Institut Teknologi Bandung dan dosen Farmasi Universitas Padjadjaran, membuktikan secara sahih. Mereka menguji toksisitas dengan dosis berjenjang dari 50-1.000 mg pada hewan uji selama 14 hari.

Dalam uji itu mereka mengamati hati, ginjal, limpa, jantung, paru-paru, kelenjar adrenal, dan pankreas. Selain itu, otak, testis dan vesika seminalis (bagi tikus jantan), uterus dan ovarium (tikus betina), serta lambung tak luput dari pengamatan. 'Pada hasil pengamatan tidak menunjukkan adanya kelainan organ secara makroskopis dan tidak ditemukan adanya tukak lambung di hewan uji,' kata Rini.

Bahkan, kelompok mencit yang diberi 50 mg ekstrak mengkudu-setara 555 mg atau 37 sendok makan pada manusia berbobot 70 kg-terjadi peningkatan jumlah sel kupffer di hati. Sel kupffer merupakan penapis yang efektif. Ketika darah mengalir melalui liver, kupffer membersihkannya dari bahan toksik, bakteri, dan virus yang membahayakan kesehatan tubuh. Selain itu pemberian ekstrak mengkudu juga melebarkan pulpa putih di limpa. Pulpa putih mampu meregenerasi sel-sel darah.

Namun, pada dosis tinggi-pada riset itu khusus dosis 1.000 mg-mengkudu diberi tambahan ekstrak jahe. Sebab, pada riset sebelumnya paduan mengkudu jahe terbukti antituberkulosis. Dosis 1.000 mg-bila dikonversi ke manusia berbobot 70 kg setara 11.100 mg atau 740 sendok makan-mengkudu menyebabkan degenerasi hati.
Diabetes tipe 2

Membuktikan kemujaraban kerabat bunga nusaindah Mussaenda philippica itu. Pada 2-3 tahun terakhir, banyak lembaga meriset mengkudu. Aguslina Kirtishanti MKes Apt, peneliti Jurusan Farmasi Universitas Surabaya, membuktikan mengkudu manjur mengatasi diabetes mellitus tipe 2. Pada kasus itu terjadi penurunan sensitivitas jaringan seperti otot dan hati merespon insulin. Lebih dari 90% penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin atau diabetes mellitus tipe 2.

Bukan hanya pada diabetes mellitus tipe 2, mengkudu juga terbukti membantu penyembuhan diabetes tipe 1 seperti hasil riset I Ketut Adnyana PhD dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung. Adnyana memberikan ekstrak mengkudu berdosis 500 mg per kg bobot tubuh mencit. Uji glukosa pada tikus menunjukkan penurunan kadar glukosa serum. Pada hari ke-4 pascapemberian, kadar glukosa turun 62,1%.

Riset kedua peneliti itu sejalan dengan pengalaman Martiyah. Perempuan 53 tahun itu ingin bunuh diri lantaran 11 tahun mengidap diabetes tak kunjung sembuh. Kadar gula darahnya 600 mg/dl. Pada September 2008, warga Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, itu mengkonsumi 30 ml jus mengkudu 3 kali sehari. Hanya dalam 3 pekan kadar gula darahnya kembali normal. Pengecekan terakhir pada 10 Agustus 2009, kadar gula Martiyah 130 mg/dl.

Dokter Djoko Maryono alumnus Universitas Airlangga, mengatakan mengkudu membantu proses penyembuhan pasien diabetes mellitus dengan 3 jalan. Kerabat kopi itu meningkatkan sekresi insulin pada pankreas, penyerapan glukosa pada jaringan, dan mereduksi penyerapan glukosa pada dinding usus. Itu lantaran mengkudu mengandung senyawa aktif quercetin dan xeronine yang mampu menembus sel.
Skopoletin

Riset lain dilakukan oleh Dra Sriningsih Apt MSi, peneliti Teknologi Farmasi dan Medika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Apoteker alumnus Institut Teknologi Bandung itu menguji praklinis mengkudu pada tikus pengidap hipertensi akibat konsumsi natrium klorida 2,5%. Kelompok yang diberi 3,6 ml dan 1,8 ml menunjukkan tekanan darah turun masing-masing menjadi 55 dan 64 mmHg pada hari ke-5.

Hasil itu relevan dengan uji klinis oleh PT Tahitian Noni International. Periset memberikan dosis 15 ml per 50 kg bobot tubuh 2 kali sehari. Hasilnya, tekanan darah pasien cenderung turun. Semula tekanan darah 170/110 mmHg, menjadi 124/86 mmHg pada hari ke-8 dan 115/80 mmHg (hari ke-12). Turunnya tekanan darah pada uji ilmiah itu persis yang dialami Fatimah di Kotamadya Bogor, Jawa Barat.

Itu berkat senyawa skopoletin dalam buah mengkudu. Senyawa aktif itu berperan mengikat skrotonin, pemicu penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat. 'Ekstrak buah mengkudu dapat menurunkan tekanan darah yang meninggi sampai relatif normal kembali,' kata Sriningsih.
Awas polutan

Endjo Djuhariya, periset Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, mengatakan pohon mengkudu penyerap polutan yang andal. Celakanya polutan seperti logam berat itu juga terserap buah. Oleh karena itu jika hendak mengolah, pilihlah buah dari pohon yang jauh dari sumber polutan dan tumbuh alamiah.

Dalam 2 tahun terakhir, olahan mengkudu cepat terserap pasar. Omzet Philipus P Soekirno, produsen olahan mengkudu di Tanjungduren, Jakarta Barat, 2 tahun lalu baru Rp20-juta sebulan. Kini? Melonjak Rp200-juta per bulan. Ia mengolah mengkudu dan mengemas dalam botol 70 ml, 150 ml, dan 550 ml.

Produsen lain CV Morinda House di Bogor, Jawa Barat, juga menikmati berkah mengkudu. Produksi perusahaan yang berdiri pada 2000 itu hanya 500 liter, kini menjadi 2.000 liter per bulan. Sementara permintaan pada PT Trias Sukses Dinamika naik 20%.

Itu indikasi bahwa pasar menerima mengkudu yang berkhasiat obat. Menurut dr Arijanto Jonosewojo SpPD dari Universitas Airlangga, mengkudu layak dikembangkan sebagai obat karena mudah diperoleh dan terbukti berkhasiat. Si buruk rupa yang acap dipandang sebelah mata itu justru baik bagi kesehatan sebagaimana terbukti secara ilmiah. (Sardi Duryatmo/Peliput: Ari Chaidir, Faiz Yajri, Lastioro Anmi Tambunan, & Tri Susanti)

Tahitian Noni

Bukan Noni, Tapi Nono
Oleh trubusid_admindb
Selasa, September 01, 2009

APA JADINYA BILA POHON TUMBUH DI PULAU TERISOLASI, TANPA PENGHUNI, TIADA POLUSI, DAN NUTRISI MEMADAI? TANAMAN ANGGOTA FAMILI RUBIACEAE ITU TUMBUH SECARA ALAMI, TANPA PUPUK DAN PESTISIDA SERTA BUKAN HASIL BUDIDAYA. ITULAH TAHITIAN NONI YANG KINI BEREDAR DI 80 NEGARA.

Menyebut tahitian noni tak selamanya berarti mengkudu dari Pulau Tahiti, tetapi juga dari pulau-puau lain di negara Polinesia Perancis. Tahiti merupakan pulau terbesar-panjang 55 km, lebar 25 km-di negara yang beribukota di Papeete itu. Selain Tahiti masih ada 199 pulau lain seperti Marquesas, Moorea, dan Tuoamotu yang juga menjadi habitat mengkudu. Di pulau-pulau itu mengkudu tumbuh alami.
Namun, menurut Soedjono dan Erwin Feriyanto kini di beberapa pulau seperti Tahiti, mengkudu juga mulai dibudidayakan sejak 2 tahun lalu. Walaupun, pupuk dan pestisida kimia terlarang digunakan. Soedjono dan Erwin Feriyanto adalah pengusaha di Jakarta yang baru saja mengunjungi perkebunan mengkudu di Tahiti.

Nyamuk
Nama Tahiti memang lebih populer ketimbang pulau-pulau lain di Polinesia Perancis sebagai penghasil mengkudu. Boleh jadi lantaran John Wadsworth, ahli nutrisi dari Amerika Serikat, meriset mengkudu di Tahiti pada 1995. Ia meneliti buah beraroma menyengat itu setelah memperoleh informasi tentang xeronine dalam buah mengkudu.
Xeronine yang berfungsi memperlebar pori-pori dinding sel sehingga nutrisi masuk ke dalam sel sebetulnya juga diproduksi di dalam tubuh. Sayang, jumlahnya terbatas. Mengkudu juga menghasilkan proxeronine alias pembentuk xeronine dalam jumlah yang amat melimpah. Penemu senyawa aktif itu adalah Dr Ralph Heinicke, ahli biokimia di Universitas Hawaii, pada 1985.
Ralph menyarankan agar Wadsworth mengunjungi Tahiti. Di pulau yang ditemukan James Cook pada 1769 itu, John Wadsworth menemui penduduk setempat. Ia meminta izin untuk mendapatkan noni-begitulah orang Hawaii menyebut mengkudu.

Penduduk setempat mempersilakan untuk mengambil noni sebanyak-banyaknya karena mereka tak pernah memanfaatkannya. John Wadsworth semula terperangah. Ia minta ditunjukkan keberadaan noni. Ketika penduduk setempat menyodorkan seekor nyamuk, Wadsworth menggeleng. Dalam bahasa Polinesia noni berarti nyamuk. Ia mendeskripsikan buah yang tengah dicari. Untuk menyebut mengkudu, ternyata penduduk Polinesia mengatakan nono.

Bertahun-tahun masyarakat Polinesia Perancis memanfaatkan mengkudu untuk mengatasi beragam penyakit. Kahuna alias tabib meresepkan nono sejak 1.500 tahun lampau untuk mengobati demam, gangguan pernapasan, luka, dan penyakit kulit. Mereka akan mengatakan Ia'Orana (baca: iorana berarti hidup sehat) berkat kebiasaan mengkonsumsi mengkudu.

Kerabat kopi itu sebetulnya bukan tanaman asli Polinesia, tetapi dari Asia Tenggara seperti Indonesia. Pada 100 sebelum masehi terjadi migrasi penduduk Asia Tenggara ke Polinesia di Pasifik Selatan. Mereka membawa tanaman bahan pangan seperti talas, sukun, dan ubijalar serta tanaman obat, mengkudu. Spesies yang tumbuh di Polinesia sama dengan di Indonesia, yakni mengkudu bogor Morinda citrifolia.

Lacak pemetik
Setelah meriset mengkudu di Tahiti, Wadsworth membangun industri olahan buah noni itu di Provo, Utah, Amerika Serikat, bersama Stephen Story. Sumber bahan baku dari Polinesia ditangani secara higienis dan sistematis.
'Buah ini telah dirawat oleh alam dan sekarang tiba waktunya mengambil dari alam untuk memberkati berjuta-juta orang di bumi,' kata Wadsworth ketika mengawali produksi tahitian noni. Menurut Rianto Kunto dari PT Tahitian Noni Internasional Indonesia (TNI)-perusahaan distributor tahitian noni sejak 2005, hanya pemetik bersertifikat yang dipekerjakan perusahaan untuk memanen mengkudu.
Hasil panen antarpemetik tak tercampur hingga pengolahan di pabrik. Itulah sebabnya setelah diolah menjadi jus pun, PT Tahitian Noni International, produsen, dapat menelusuri pemetik buah mengkudu. Perusahaan yang berdiri pada Juli 1996 itu memberikan kode tertentu di setiap botol. 'Kalau ada konsumen yang komplain soal tahitian noni kita dapat mengecek siapa pemetik buah,' ujar Pieter dari TNI.
Sampai 2006, total jumlah produksi tahitian noni mencapai 107-juta botol 1 liter. 'Setiap 1,8 detik terjual 1 botol tahitian noni,' kata Pieter. Padahal, omzet pada tahun pertama hanya US$$33-juta. Dua tahun kemudian omzet tumbuh menjadi US$300-juta. Menurut Endjo Djauhariya, periset mengkudu dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, kualitas mengkudu ditentukan oleh lokasi tumbuh, juga proses pengolahan.
Bila lokasi budidaya jauh dari sumber polutan seperti halnya di Polinesia Perancis, buah pun bermutu tinggi. Mengkudu yang ditanam di Indonesia pun dapat menghasilkan buah berkualitas jika lokasi tumbuh bebas polutan dan diolah secara higienis. (Sardi Duryatmo)

Obat Kolesterol

VIVAnews - Tubuh manusia secara alami memproduksi kolesterol, namun jumlah yang dihasilkan sesuai dengan genetika. Terlalu banyak kandungan kolesterol juga tidak baik bagi kesehatan.
American Heart Association seperti dilansir Dietslnreview.com menyatakan, kriteria kandungan asupan kolesterol dalam tubuh bila kurang dari 200 miligram/dl dianggap sehat. Sedangkan 200-239 mg/dl adalah perbatasan kolesterol tinggi, serta 240 mg/dl dan di atas adalah tingkat kolesterol sehat.
Banyak dari makanan favorit juga memiliki kolesterol tinggi. Tetapi ada beberapa makanan yang dapat menurunkan tingkat tersebut. Berikut adalah lima makanan untuk menurunkan kolesterol:
1. Oatmeal and Oat Bran: Kandungan serat yang penting membantu memerangi kolesterol yang tinggi. Oatmel mengandung serat yang dapat memecahkan kolesterol.
2. Kenari dan Almond. Jenis kacang ini mengandung polyunsaturated fatty acids yang dapat membantu menghancurkan kolesterol.
3. Ikan dan Omega 3 Fatty Acids. Jenis ikan ini mengandung di antaranya salmon, makarel, dan tuna memiliki kandungan omega tiga yang dapat menyehatkan hati dan menurunkan ke kadar kolesterol.
4. Olive Oil. Ini mediterania diet yang menyediakan antioksidan yang rendah kolesterol LDL. Konsumsi Olive oil direkomendasikan setiap hari.
5. Makanan yang mengandung sterols dan stanols yaitu zat yang ada dalam tanaman yang dapat membantu memblokir penyerapan kolesterol. Makanan yang termasuk dalam jenis itu di antaranya margarine, air jeruk, serta yogurt. Selain itu, makanan lain yang baik untuk menurunkan kadar kolesterol adalah buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang.
Itu adalah beberapa contoh makanan yang dapat mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh yang dapat Anda makan.
Membuat makanan tersebut bagian dari keseluruhan diet seimbang dan Anda akan menikmati makanan seperti telur dan daging sapi tanpa khawatir dari kesalahan atau merusak kesehatan.

Tahitian Noni Juice Dapat mengatasi Kolesterol, Kanker, Diabetes, Jantung, Stroke, Asma dll.

Satu produk sejuta Manfaat untuk Kesehatan.

Untuk mendapatkannya hubungi jhnpwt@yahoo.com atau jhnpwt@TahitianNoni.com dimanapun anda berada kami siap membantu anda.

Minggu, 23 Agustus 2009

Produk yang sempurna untuk kesehatan anda

Kisah Tahitian Noni Juice :

Selama berabad-abad, orang Tahiti memperoleh manfaat dari tanaman Noni yang berharga dan berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan. Semua bagian dari Noni digunakan, buah, daun, biji, dan kulit kayu.

Pada tahun 1950-an Dr. Ralph Henicke menemukan "proxeronine" dalam Morinda citrifolia atau noni, yang menjadikannya ahkli noni yang terkenal di Dunia.

Tahun 1995 John Wadsworth, seorang ilmuwan makanan dan ahli gizi memulai studinya tentang noni

Tahun 1996, John dan Stephen Story(ilmuwan makanan) mengembangkan sebuah formula dan proses produksi yang unik untuk memproduksi TAHITIAN NONI Juice

Juli 1996, bersama Kelly Olsen, Kerry dan Kim Asay, mereka mendirikan Morinda Inc. di Provo, Utah USA.

November 2002, Morinda inc. menjadi perusahaan induk dari TAHITIAN NONI Internasional, yang bertanggung jawab atas seluruh aspek penjualan produk.

3 Desember 2005 dilakukan open house untuk TAHITIAN NONI Internasional Indonesia


TAHITIAN NONI JUICE

TAHITIAN NONI Internasional merupakan perusahaan pertama yang melakukan penelitian tentang noni, menggunakan buah noni terbaik dari French Polynesia yang merupakan jenis buah alami yang paling bernutrisi, karena tumbuh di tanah vulkanik dan bebas polusi.
TAHITIAN NONI Juice sejak penuaian hingga prodksinya menjalani proses khusus sehingga tidak dapat ditiru. Mengedepankan kualitas dengan cara 6 tahap pengawasan sejak dari pohon hingga botol. 100% alami dan berasal dari Noni yang tumbuh liar. tidak ada bahan pengawet dan pemanis buatan yang ditambahkan ke dalam TAHITIAN NONI JUICE, serta dibuat dari buah utuh Morinda citrifolia, bukan dari buah yang dikeringkan atau yang dijadikan bubuk.

untuk lebuh jelasnya silahkan email ke jhnpwt@TahitianNoni.com atau ke jhnpwt@yahoo.com